Rabu, 07 Maret 2012

karakteristik perubahan hasil belajar (Ilmu Jiwa Belajar)


PENDAHULUAN
A.     Latar belakang
Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri dan karakteristik yang berbeda-beda. Perbedaan-perbedaan tersebut semakin terlihat sejalan dengan perkembangan individu seseorang menurut landgen (1980 : 578) merupakan fariasi yang terjadi, baik aspek fisik maupun psiokologis.
Seperti manusia memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan (heredity) dan karakteristik yang diperoleh seseorang dari lingkungan baik lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat dimana ia bertempat tinggal.
Salah satu yang bisa merubah karakter seseorang ialah lingkungan dimana ia belajar. Pada hakekatnya, belajar adalah suatu proses kejiwaan atau peristiwa pribadi yang terjadi didalam diri setiap individu. Proses belajar itu sendiri apabila berjalan dengan baik, suatu saat akan memberi hasil yang disebut “Hasil Belajar”. Hasil belajar itu sendiri tidak dapat tercapai jika dalam diri seseorang tidak terjadi proses belajar.
Meskipun secara teoritis belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku, namun tidak semua perubahan tingkah laku organisme dapat dianggap belajar. Perubahan yang timbul karena proses belajar sudah tentu memiliki ciri-ciri perwujudanyang khas.
B.     Rumusan Masalah
Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam penyusunan makalah ini, penulis merumuskan masalah yang akan dibahas, yaitu :
a)      Pengertian psikologi belajar
b)      Karakteristik perubahan hasil belajar
C.     Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis adalah :
a)      Mengetahui pengertian psikologi belajar
b)      Mengetahui karakteristik perubahan hasil belajar

PEMBAHASAN
KARAKTERISTIK PERUBAHAN HASIL BELAJAR
A.     Pengertian psikologi belajar
Psikologi belajar adalah sebuah frase yang terdiri dari dua kata, yaitu psikologi dan belajar. Psikologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu psyche yang artinya jiwa dan logos yang artinya ilmu. Jadi, secara harfiah psikologi berarti ilmu tentang jiwa atau ilmu jiwa.
Dalam perkembangannya, karena kontak dengan berbagai disiplin ilmu, maka lahirlah bermacam-macam definisi psikologi yang satu dengan yang lainnya berbeda. Seperti :
1.      Psikologi adalah ilmu mengenai kehidupan mental (the science of mental life).
2.      Psikologi adalah ilmu mengenai pikiran (the science of mind).
3.      Psikologi adalah ilmu mengenai tingkah laku (the science of behavior).
Menurut Crow and Crow (psikologi belajar, Drs. Syaiful Bahri Djamarah, 2008), psychology is the study of human behavior and human relationship. Jadi, yang dipelajari oleh psikologi adalah tingkah laku manusia, yakni interaksi manusia dengan dunia sekitarnya, baik yang berupa manusia lain (human relationship) maupun yang bukan manusia seperti hewan, iklim, kebudayaan, dan sebagainya.
Sedangkan belajar itu sendiri secara sederhana dapat diberi definisi sebagai aktifitas yang dilakukan individu secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari apa yang telah dipelajari dan sebagai hasil dari interaksinya  dengan lingkungan sekitarnya. Aktivitas di sini dipahami sebagai serangkaian kegiatan jiwa raga, psikofisik, menuju ke perkembangan pribadi individu seutuhnya, yang menyangkut unsure cipta (kognitif), rasa (afektif), dan karsa (psikomotor).
Perkembangan dalam arti belajar disini dipahami sebagai “perubahan” yang relatif  permanen pada aspek psikologis. Individu yang berubah karena gila, mabuk, atau cedera fisik bukanlah termasuk kategori belajar, walaupun mempengaruhi jiwanya untuk sementara.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa psikologi belajar adalah sebuah disiplin psikologi yang berisi teori-teori psikologi mengenai belajar, terutama mengupas bagaimana cara individu belajar atau melakukan pembelajaran.
B.     Karakteristik perubahan hasil belajar
Setiap perilaku belajar selalu ditandai oleh ciri-ciri perubahan yang spesifik. Karakteristik perilaku belajar ini dalam beberapa pustaka rujukan, antara lain Psikologi Pendidikan oleh Surya (1982), dalam Psikologi Belajar oleh Muhibbin Syah (2003), disebut juga sebagai prinsip-prinsip belajar. Diantara ciri-ciri perubahan khas yang menjadi karakteristik perilaku balajar yang terpenting adalah :
1)      Perubahan itu intensional
Perubahan yang terjadi dalam proses belajar adalah berkat pengalaman atau praktek yang dilakukan dengan sengaja dan disadari, atau dengan kata lain bukan kebetulan. Karakteristik ini mengandung konotasi bahwa siswa menyadari akan adanya perubahan yang dialami atau sekurang-kurangnya ia merasakan adanya perubahan dalam dirinya, seperti penambahan pengetahuan, kebiasaan, sikap dan pandangan tertentu, keterampilan dan seterusnya. Sehubungan dengan itu, perubahan yang diakibatkan mabuk, gila, dan lelah tidak termasuk dalam karakteristik belajar, karena individu yang bersangkutan tidak menyadari atau tidak menghendaki keberadaannya.
Di samping perilaku belajar itu menghendaki perubahan yang disadari, ia juga diarahkan pada tercapainya perubahan tersebut. Jadi, jika seorang siswa belajar bahasa inggris umpamanya, maka sebelumnya ia telah menetapkan taraf kemahiran yang disesuaikan dengan tujuan pemakaiannya. Penetapan ini misalnya, apakah bahasa asing tersebut akan ia gunakan untuk keperluan studi ke luar negeri ataukah untuk sekedar bisa membaca teks-teks atau literatur berbahasa inggris.
Namun demikian, perlu pula dicatat bahwa kesengajaan belajar itu, menurut Anderson (1990) dalam psikologi belajar oleh Muhibbin Syah (2003) tidak penting, yang penting cara mengelola informasi yang diterima siswa pada waktu pembelajaran terjadi. Di samping itu, kenyataan sehari-hari juga menunjukan bahwa tidak semua kecakapan yang kita peroleh merupakan hasil kesengajaan belajar yang kita sadari.
Sebagai contoh, kebiasaan bersopan santun di meja makan dan bertegur sapa dengan orang lain seperti guru dan orang-orang di sekitar kita tanpa disengaja dan disadari. Begitu juga beberapa kecakapan tertentu yang kita peroleh dari pengalaman dan praktek sehari-hari, belum tentu kita pelajari dengan sengaja. Dengan demikian, dapat kita pastikan bahwa perubahan intensional tersebut bukan “harga mati” yang harus dibayar oleh anda dan siswa.
2)      Perubahan itu positif dan aktif
Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat positif dan aktif. Positif artinya baik, bermanfaat, serta sesuai dengan harapan. Hal ini juga bermakna bahwa perubahan tersebut senantiasa merupakan penambahan, yakni diperolehnya sesuatu yang baru (seperti pemahaman dan keterampilan baru) yang lebih baik daripada apa yang telah ada sebelumnya. Adapun perubahan aktif artinya tidak terjadi dengan sendirinya seperti karena proses kematangan (misalnya, bayi yang bisa merangkak setelah bisa duduk), tetapi karena usaha siswa itu sendiri.
3)      Perubahan itu efektif dan fungsional
Perubahan itu efektif dan fungsional Perubahan yang timbul karena proses belajar bersifat efektif, yakni berhasil guna. Artinya, perubahan tersebut membawa pengaruh, makna, dan manfaat tetentu bagi siswa. Selain itu, perubahan dalam proses belajar bersifat fungsional dalam arti bahwa  perubahan tersebut relatif  menetap dan setiap saat apabila dibutukan, perubahan tersebut dapat direproduksi dan dimanfaatkan. Perubahan fungsional dapat diharapkan member manfaat yang luas misalnya ketika siswa menempuh ujian  dan menyesuaikan diri dengan lingkungan kehidupan sehari-hari dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Selain itu,perubahan yang efektif dan fungsional bisanya bersifat dinamis dan mendorong timbulnya perubahan-perubahan positif lainnya. Sebagai contoh, Sjika seorang siswa belajar menulis, maka disamping akan mampu merangkaikan kata dan kalimat dalam bentuk tulisan, ia juga akan memperoleh kecakapan lainya seperti membuat catatan, mengarang surat, dan bahkan menyusun karya sastra atau karya ilmiah.
Sedangkan dalam buku psikologi belajar yang ditulis oleh Drs. Syaiful Bahri Djamarah (2008), bahwa karakteristik perubahan hasil belajar adalah :
1)      Perubahan yang terjadi secara sadar
Ini berarti individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. Misalnya ia menyadari bahwa pengetahuannya bertambah, kecakapannya bertambah, kebiasaannya bertambah. Jadi, perubahan tingkah laku individu yang terjadi karena mabuk atau dalam keadaan tidak sadar, tidak termasuk kategori perubahan dalam pengertian belajar. Karena individu yang bersangkutan tidak menyadari akan perubahan itu.
2)      Perubahan dalam belajar bersifat fungsional
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung terus menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna agi kehidupan ataupun proses belajarberikutnya. Misalnya, jika seorang anak belajar menulis, maka ia akan mengalami perubahan dari tidak menulis menjadi dapat menulis.
Perubahan itu berlangsung terus menerus hingga kecakapanmenulisnya menjadi lebih baik dan sempurna. Ia dapat menulis dengan kapur. Disamping itu dengan kecakapan menulis yang telah dimilikinya ia dapatmemperoleh kecakapan-kecakapan lain. Misalnya, dapat menulis surat,menyalin catatan-catatan,mengerjakan soal-soal, dan sebagainya.
3)      Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Dalam perubahan belajar, perubahan-perubahan itu selalu bertambah dan tertuju untuk memeperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian,makin banyak usaha belajaritu dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh. Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itutidak terjadi dengan sendirinya, melainkan karena usaha individu sendiri.Misalnya,perubahan tingkah laku karena proses kematangan yang terjadi dengan sendirinya kerena dorongan dari dalam, tidak termasuk perubahan dalam pengertian belajar.
4)      Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
Perubahan yang bersifat sementara (temporer) yang terjadi hanya untuk beberapa saat saja, seperti berkeringat, keluar air mata,  menangis dan yang lainnya tidak dapat digolongkan sebagai perubahan dalam pengertian belajar. Perubahan yang terjadi karena peruses belajar yang bersifat menetap atau permanen. Dan dapat berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap. Misalnya kecakapan seorang anak dalam memainkan piano setelah belajar, tidak akan hilang, melainkan akan terus dimiliki dan bahkan makin berkembang bila terus dilatih.
5)      Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
Bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari. Misalnya seseorang yang belajar mengetik, sebelumnya sudah menetapkan apa yang mungkin dapat dicapai dengan belajar mengetik, atau tingkat kecakapan mana yang dicapainya. Dengan demikian, perbuatan belajar yang dilakukan senantiasa terarah pada tingkah laku yang telah ditetapkanya.
6)      Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya. Misalnya, jika seorang anak telah belajar naik sepedah, maka perubahan yang paling tampak adalah dalam keterampilan naik sepeda itu. Akan tetepi, ia telah mengalami perubahan-perubahan lainnya seperti pemahaman tentang cara kerja sepeda, pengetahuan tentang jenis-jenis sepeda, pengetahuan tentang alat-alat sepeda, cita-cita untuk memiliki sepeda yang lebih bagus, kebisaan membersihkan sepeda, dan sebagainya. Jadi, aspek perubahan yang satu dengan yang lainnya saling berhubungan.



PENUTUP
A.     Kesimpulan
Setiap perilaku belajar selalu ditandai oleh ciri-ciri perubahan yang spesifik. Menurut para ahli, antara lain Surya dalam Psikologi Pendidikan (1982), dalam Psikologi Belajar oleh Muhibbin Syah (2003) menyebutkan bahwa karakteristik perubahan hasil belajar adalah: perubahan itu intensional, positif dan aktif, efektif dan fungsional. Sedangkan menurut Drs. Syaiful Bahri Djamarah dalam psikologi belajar (2008), bahwa karakteristik perubahan hasil belajar adalah: perubahan itu terjadi secara sadar (intensional), fungsional, positif dan aktif, tidak bersifat sementara, bertujuan atau terarah, dan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Jadi, karakteristik perubahan hasil belajar yang dikemukakan oleh para ahli pada dasarnya tidak jauh berbeda.
B.     Saran
Seseorang yang melakukan aktivitas belajar dan diakhir dari aktivitasnya itu telah memperoleh perubahan dalam dirinya dengan pemilikan pengalaman baru, maka individu itu dapat dikatakan telah belajar. Oleh karena itu, dengan makalah ini penulis mengharapkan supaya pembaca dapat membedakan antara belajar dengan bukan belajar.



DAFTAR PUSTAKA
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta. Raja Brapindo Persada.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Edisi 2 Psikologi Belajar. Jakarta. Rineka Cipta.
Www.giatbelajar.wordpress.com.